Full Islamic Learning

Ucapkan bismillah....

Minggu, 31 Oktober 2010

Alhamdulillah karunia 10 jari

Tuhan telah menciptakan 10 jari ini dengan sempurna, dengan 10 jari inilah zaman dapat berubah. Ya, dengan menulis menggunakan 10 jari ini manusia dapat menguasai dunia. Dengan banyaknya ilmu yang didapat lalu dikembangkan dalam tulisan maka jadilah sebuah ilmu baru yang dapat membuat revolusi baru di dunia.


Namun, sudahkah kita maksimalkan karunia 10 jari ini? Lalu, apa yang telah kita lakukan dengan 10 jari ini?


Ada sebuah komentar yang datang, "untuk apa menulis? bukankah menulis sama seperti orang yang banyak omong dan tak ada tindakan apa-apa?"

Lalu saya kembali berpikir, berapa banyak orang yang tergerak hanya dengan membaca suatu karya tulis dan dengan membaca tersebut ia dapat menciptakan sebuah sebuah menara tinggi yang menjulang. Berapa banyak juga yang dengan membaca karya tulis orang, lalu yang membacanya dapat membuat suatu karya cipta yang menajubkan.


Kebanyakan kalian berpikir dengan membaca saja itu sudah cukup. Bagiku itu jauh masih kurang jika kita hanya membaca namun tidak menulis. Orang membaca karena ada yang menulis. Jika hanya disimpan dalam kepala saja orang bisa lupa, namun dengan menulis kita bisa mengawetkan sebuah ilmu dalam kertas dan dapat dipelajari banyak orang.


Sekarang, menulis tidak hanya bisa dilakukan di atas kertas namun melalui komputer pun tulisan dapat menjadi sebuah karya emas. Apalagi didukung dengan internet yang ada, kita bisa menyalurkan ilmu kita ke khalayak luas dengan memposting apa yang kita tulis. bahkan jauh lebih baik jika tulisan yang kita tulis bisa menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Bukankah kita mendapat kebaikan berupa pahala yang tak pernah putus?


Ayo kawan, Mari Menulis ^_^

Saya kecewa dengan dunia maya

Benar-benar miris sebuah kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini. Begitu banyaknya teknologi-teknologi canggih dan praktis namun penggunaannya yang tidak tepat bahkan sangat menyimpang dan akhirnya menjadi sia-sia.

Ambil contoh saja dunia maya atau internet yang sangat canggih ini, hanya dengan duduk santai lalu jari jemari menari di atas keyboard dan wahh... sebuah informasi dapat dengan mudah disajikan tanpa perlu kita pergi jauh mencari informasi tersebut. Namun pikirku mungkin hanya minoritas saja yang melakukan hal tersebut, lalu mayoritasnya? Sebagian besar mereka menggunakan kecanggihan ini hanya untuk hal yang sia-sia, contoh mudahnya seberapa sering orang membuka situs-situs yang bermanfaat dibanding dengan situs porno? Bahkan yang lebih miris lagi banyak blogger yang hanya ingin mempromosikan blognya dengan menampilkan iklan-iklan yang berbau porno. Na'udzubillah min dzalik.

Jika kita sadari kekurangan dari bangsa ini adalah membaca. Karena ketika dulu bangsa ini adalah bangsa yang rajin membaca sehingga menjadi macan asia. Seandainya saja segala kecanggihan pada saat ini digunakan semaksimal mungkin dengan membuka web-web yang menyajikan ilmu pengetahuan maka tak mustahil bangsa ini bisa menjadi bangsa yang ditakuti asia.

Begitu banyak web yang menyajikan ilmu pengetahuan namun begitu sedikit pengunjungnya, kebanyakan mereka lebih menyukai web-web yang sia-sia dan memundurkan pola pikir mereka.

Bukankah kalian semua sudah diberi kemudahan untuk mencari ilmu?
Bukankah hanya dengan duduk santai tanpa perlu mengeluarkan keringat begitu banyak ilmu yang bisa tersajikan di internet? Dan perlu kalian ketahui para cendekiawan muslim zaman dulu rela menempuh jalan ribuan kilometer demi sebuah ilmu.

Lalu wahai kalian manusia zaman sekarang, apa yang telah kalian lakukan dengan internet ini?

Akhirnya Menulis Juga

Sebuah pertanyaan melintasi di kepalaku, "Apa yang telah kalian lakukan untuk umat ini?"

Setiap kali mendengar pertanyaan tersebut kepalaku terasa sangat amat berat, tentu saja aku mencari-cari jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. Lalu di depan cermin hati aku bertanya pada diri sendiri, "Wahai engkau jiwa yang bersemayam di dalam raga ini apa yang telah engkau lakukan? Sudahkah tindakan nyata itu terealisasi atau masih kau pendam dalam pikiran belaka?"

Memang betul untuk melakukan sebuah tindakan haruslah dipikir terlebih dahulu, namun pertanyaannya sampai berapa lama tindakan itu harus dipikirkan dan dipendam dalam otak yang lalu akhirnya membusuk dan tak terealisasi. Oleh karena itu setiap tindakan tidak hanya membutuhkan pemikiran belaka namun perlu diperhitungkan juga target waktu akan tindakan kita tersebut.

Ada sebuah cerita menarik yang berhasil kudapat dari seorang motivator. Ceritanya begini, pada suatu waktu ada sebuah pertempuran laut dimana pihak pahlawan sedang menderita penyakit pesimistis karena tidak yakin menang melawan musuh dikarenakan jumlah pasukan pahlawan yang sangat sedikit sedangkan mereka dalam peperangan mempertahankan tanah airnya. Lalu seorang pemimpin dari pasukan pahlawan membakar kapalnya lalu dengan suara lantang ia menyampaikan sebuah kalimat optimistis, "kita memang yakin akan kalah dalam pertempuran ini, namun jika kita kembali ke tanah air maka kita akan terbakar lalu mati konyol. Dengan terbakarnya kapal ini setidaknya kita punya satu kesempatan untuk hidup, RAMPAS KAPAL MUSUH DAN MENANGKAN PERTEMPURAN!!!". Lalu dengan kapal yang terbakar pasukan pahlawan dengan penuh keyakinan menyerbu kapal musuh, karena tak ada pilihan lain selain mati terbakar atau mati dalam pertempuran.

Dari kisah tersebut saya menyadari bahwasanya jika kita memiliki sebuah rencana namun tidak direalisasikan maka rencana tersebut akan mati di dalam otak lalu membusuk. Namun jika kita mempunyai target untuk merealisasikan rencana tersebut maka pohon yang tinggi pun dapat kita panjat.

Akhirnya saya menyadari sesuatu, sejak saya SMA saya berkeinginan untuk menulis atau setidaknya mengarang cerita, namun entah kenapa selalu saya pendam. Dan akhirnya saya menemukan sebuah kalimat indah yang menjadi penyejuk bagi seorang penulis "Jika para pahlawan dikenang karena keberaniannya mengusir penjajah, maka tulislah sesuatu yang bermanfaat maka engkau pun akan dikenang dan ilmu yang kau berikan akan menjadi sebuah pahala yang terus mengalir untuk dirimu"

Bukankah para ulama besar islam menulis sesuatu yang bermanfaat? Lalu dari berbagai kitabnya melahirkan cendekiawan muslim bahkan ilmuwan muslim.
Dan bukankah Alqur'an pun tersusun dari firman-firman Allah dan menjadi sebuah pedoman hidup?

"Menulislah walaupun menurutmu tulisanmu jelek, namun akhirnya akan kau sadari tak ada tulisan yang jelek" Iqbal Kharisious
"Sampaikanlah walau hanya satu ayat" Hadist Rasulullah

Ayo sahabat Mari Menulis ^_^