Full Islamic Learning

Ucapkan bismillah....

Selasa, 16 November 2010

Melintasi Zaman, Engkau Tetap Menjadi Panutan

Lahir ke dunia di saat bumi sedang dibanjiri kegelapan. Kehadirannya membuat seluruh makhluk di dunia tergempar. Ibarat sebuah penerang, beliau turun dengan cahaya Illahi. Mereka menyambut seorang manusia biasa yang kelak akan menjadi pemimpin yang tak akan ada pemimpin yang bisa menandinginya karena beliau adalah panutan bagi pemimpin seluruh zaman. Dialah panutan bagi seluruh umat manusia, Nabi Muhammad Sholallahu'alihiwassalam.

Kepemimpinannya dapat dilihat ketika beliau menginjak usia anak-anak. Ketika itu beliau terlahir menjadi yatim piatu. Walaupun masih berusia anak-anak beliau sudah menunjukkan sifat mandirinya dan itu salah satu dari sifat kepemimpinan yang beliau miliki. Beliau tidak pernah menyusahkan paman yang mengasuh beliau, bahkan beliau meringankan beban-beban keluarga pamannya. Tidak hanya itu saja, bahkan beliau pun turut membantu pamannya berdagang sejak beliau berumur sekitar delapan tahun. Dan melalui pengalaman tersebut beliau pun menjadi ahli dalam berdagang. Bukan hanya pedagang yang biasa namun beliau pun menjadi pedagang yang sangat disegani orang banyak dikarenakan kejujuran dan kewibawaan beliau dalam berdagang. Tak ada satupun pembeli yang mengeluh jika berdagang dengan beliau. Benar-benar luar biasa beliau dalam bidang perekonomian.

Dalam keluarga pun beliau menjadi panutan para kepala keluarga. Kemampuan beliau dalam mengatur urusan keluarga sangat menakjubkan. Tak ada satupun dari istri-istrinya yang mengeluh akan kepemimpinan beliau dalam rumah tangga. Sebagai seorang suami yang bijaksana beliau pun tak segan untuk membantu istrinya memasak di dapur. Beliau setelah menunaikan sholat langsung bersegera ke rumah untuk membantu pekerjaan istri-istrinya.

Memang tidak dapat dipungkiri kemampuan pemimpin yang dimiliki Nabi Muhammad Sholallahu'alihiwassalam. Beliau di utus ke dunia untuk menyebarkan risalah dari Allah yang mana tugas ini merupakan tugas yang sangat berat yang beliau emban. Namun dengan kesabaran beliau tugas ini perlahan namun pasti beliau jalankan. Kesabarannya menjadikan beliau pemimpin yang sangat luar biasa hingga risalah beliau pun menurun ke generasi-generasi setelah beliau. Bahkan masih bisa kita rasakan sampai detik ini risalah Islam yang telah beliau sebarkan.

Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, sungguh tepat kalimat tersebut kita berikan kepada Rasulullah. Banyak generasi yang lahir menjadi pemimpin tangguh berkat kepemimpinan beliau. Tentu saja kepemimpinan yang beliau punya tak lepas dari pemberian Allah. Mulai dari sosok Abu Bakar ra. yang menjadi khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad. Abu Bakar dengan ilmu yang diberikan Rasulullah (baca=islam) mampu membuat sebuah kerajaan islam yang tangguh. Lalu ada Umar bin Khattab yang berkat islam beliau menjadi pemimpin yang kurang tidur pada malam harinya dikarenakan setiap malam beliau langsung turun ke jalan untuk memeriksa kondisi rakyatnya apakah masih ada yang kelaparan di malam hari itu. Lalu di masa selanjtunya ada Umar bin Abdul Aziz. Berkat pengaruh yang diberikan Rasulullah melalui ajaran islam, Umar bin Abdul Aziz menjadi pemimpin emas di masanya. Beliau mampu membuat kemakmuran di negeri islam yang terbentang dari Afrika hingga Asia. Adapun kemakmurannya adalah tak ada satupun rakyatnya yang mau menerima emas dikarenakan sudah makmurnya rakyat yang dipimpin Umar bin Abdul Aziz, sehingga untuk mencari orang yang layak diberikan zakat pun sangat sulit. Dan masih banyak lagi pemimpin-pemimpin yang mendapatkan pengaruh dari Rasulullah.

Hingga kini pun setelah melalui dimensi waktu yang berbeda, pengaruh kepemimpinan yang beliau tampakkan masih mewangi walaupun beliau telah wafat ratusan tahun yang lalu. Bahkan para cendekiawan barat pun sepakat untuk memposisikan beliau menjadi orang nomor satu yang paling berpengaruh sepanjang zaman. Memang benarlah beliau dijadikan panutan para pemimpin dunia.

Allahu'alam bishowab

Hanya Untukmu Ya Allah

Dalam sekejap aku melihatmu, kau mungkin tak bermakna untukku. Ya memang saat itu aku belum mengenal lebih jauh dengan sosokmu. Karena aku butuh waktu untuk mempelajari sifatmu. Tentu bukan hal yang mudah untuk segera mengetahuinya, namun aku terus berusaha mengenal sosokmu. Sosok yang sangat anggun dan tak terpikirkan olehku mengapa kau begitu mempesona padahal sebelumnya aku lebih sering mencemoohmu, menertawakanmu dan bahkan kubilang kamu adalah sosok yang kuno. Tapi itu semua berubah setelah melihatmu lebih jauh. Benar-benar sebuah dilema bagiku, aku ingin memilikimu namun sungguh mustahil untuk itu. Padahal sebelumnya kamu adalah sosok yang sangat ingin ku jauhi, namun sekarang MENGAPA BEGINI????

Sudahlah, memang hanya ada dalam mimpiku saja sosokmu yang tak bisa kubayangkan karena memang aku tak mau membayangkannya, bukan tak mau dalam arti membencinya namun karena aku ingin menjaganya tetap suci. Jika ingin melihatmu lagi, aku tak bisa!!! Karena sosokmu terlalu bersih untuk dilihat, aku tak sanggup menahan cahaya yang kamu pancarkan. Sungguh, sungguh berkilau padahal sebelumnya aku tak pernah melihat pancaran cahaya ini, Kenapa??? Mungkin karena saat itu mata hatiku masih terselimut kabut tebal yang sangat kotor. Ohh sungguh menyesal diriku baru merasakannya saat ini. Tapi untuk apalah disesali, harusnya aku bersyukur kepada Yang telah melenyapkan kabut hitam itu dari hatiku.

Ohh jiwa yang bersih, kamu sungguh terjaga dari kotornya debu dunia yang melahap-lahap jutaan jiwa yang lemah. Aku heran mengapa bisa begitu, namun akhirnya kudapatkan jawabnya. Karena Sang Rabb begitu mencintaimu, oleh karena itu ijinkan aku menjadi pelindungmu. Karena dengan jadi pelindungmu maka aku pun akan dicintaiNya pula.

Kau mencuri hatiku lalu kucuri lagi demi cinta yang hakiki, Allah subhanawata'ala

Sabtu, 13 November 2010

Kepemimpinan seperti apa?

Bismillah...

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, sholawat serta salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwassalam beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga kita semua menjadi umat beliau yang senantiasa istiqomah hingga hari pertemuan kembali.

Jika kita melihat negara kita yang telah dipimpin oleh berbagai macam sistem kepemimpinan yang katanya dapat merubah keadaan menjadi lebih baik nyatanya keadaan Indonesia setelah 65 tahun 'merdeka' tak ada perubahan progresif yang berarti, walaupun ada kemajuan itu juga tertutup oleh kemunduran yang sangat banyak. Ibarat sebuah kurva jika naik 5 tingkat namun turunnya 10 tingkat, artinya adalah memang ada sebuah kemajuan namun jika dirata-ratakan yang ada hanya kemunduran. Mungkin para penguasa terlalu terlelap terhadap euforia atas kemajuan yang diraihnya namun lupa atau 'sengaja' dilupakan tentang kemunduran akan bangsa ini.

Benar saja, saya berani berbicara kemunduran negara ini yang sangat signifikan karena melihat apa yang terjadi di negara ini. Para penguasa mereka bisa tertawa di saat para fakir miskin yang sedang berjuang memikirkan kehidupannya esok hari. Kalian pasti juga berpikir sama dengan saya, kenapa sih mereka bisa setega itu, padahal yang mengontrol negara ini adalah mereka atau jangan-jangan ini adalah sistem yang terselubung? Lalu sistem seperti apa yang sedang mereka kerjakan? Jawabannya sangat mudah, tentu saja mereka menerapkan sistem gagal yang disebut kapitalisme.

Para petinggi negeri ini begitu serakah akan tampuk kekuasaan. Mereka mencari kekuasaan dengan orientasi pada dunia, begitu menyedihkan. Satu contoh saya ambil dari pengalaman teman saya yang menceritakan sebuah kejadian yang terjadi ketika pemilihan gubernur di salah satu kota di Indonesia. Pada saat itu kekuasaan ibarat barang dagangan yang sedang dilelang, siapa yang berani membayar lebih maka kursi gubernur menjadi miliknya. Berbagai upaya dicoba demi sebuah kekuasaan, meminjam uang sana-sini setelah menjadi gubernur berpikir keras agar melipatgandakan uang agar bisa balik modal, dan langkah haram pun ditempuh (korupsi). Begitu miris melihat orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kekuasaan lalu melupakan tanggung jawabnya, sehingga para fakir miskin terabaikan. Tidakkah mereka tahu, kepemimpinan mereka kelak akan dipertanyakan. Tentu saja mereka tidak tahu atau mungkin tahu namun tidap peduli itu karena kedekatan mereka pada Yang Maha Kuasa pemilik Kerajaan dunia sangatlah jauh bahkan mungkin Allah telah mengunci hati mereka sebagaimana disebut di Alqur'an.

Bisa kita lihat, ternyata kedekatan kita dengan Allah sangat berpengaruh besar terhadap kepemimpinan. Seandainya seorang pemimpin yang sangat dengan dengan Rabbnya, tidak mungkin dia akan berbuat yang diharamkan Allah. Dan tentu saja orang itu akan memimpin dengan cahaya islam yang begitu terang dan menyeluruh (universal).

Mungkin pemimpin Indonesia perlu membuka kembali sejarah dimana Umar bin Abdul Aziz yang hanya memimpin selama 29 bulan mampu membuat catatan emas dalam sejarah dunia. Beliau mampu membuat Afrika yang saat ini merupakan benua termiskin menjadi wilayah yang kaya saat itu. Pernah beliau menyuruh panitia zakat untuk mencari orang yang layak untuk disantuni. Setelah kepulangannya dari Afrika, mereka lapor kepada Umar bahwa rakyatnya menolak emas dikarenakan rakyat sudah kelebihan harta. Dan memang tidak hanya di Afrika namun juga secara keseluruhan daerah yang dipimpin Umar bin Abdul Aziz benar-benar sulit untuk dicarikan orang yang layak untuk menerima zakat. Umar bin Abdul Aziz memang pemimpin yang patut dicontoh pemimpin negeri ini. Umar tidak butuh seratus hari untuk merealisasikan, beliau hanya butuh tiga hari. Dalam tiga hari itu beliau memperbaiki sistem yang sebelumnya sangat buruk, salah satunya dengan langsung memecat para pejabat yang korupsi dan membenahinya dengan orang-orang yang layak. Orang yang layak disini adalah orang yang benar-benar dekat kepada Rabbnya. Sebelum memimpin beliau juga terlebih dahulu membenahi dirinya sendiri karena kita ketahui sebelum menjadi khalifah Umar hidup dalam harta yang bergelimpahan dan setelah terpilih menjadi khalifah beliau langsung menjual hartanya dan uang hasil penjualan beliau berikan ke baitul mal. Beliau juga segera pindah ke rumah yang sangat sederhana. Lalu beliau juga membenahi keluarganya, karena keluarga bisa menjadi duri ketika menjadi pemimpin. Maha Suci Allah yang telah memberikan rahmat yang luar biasa kepada pemimpin yang selalu dekat Rabbnya.

Mempelajari apa yang sejarah katakan tentang Umar bin Abdul Aziz, adakah pemimpin negeri ini seperti beliau? Sungguh jauh sekali, ibarat bumi dan langit jika kita membandingkan pemimpin negeri ini dengan beliau. Melihat para pejabat dengan kendaraan yang harganya bisa menghidupi lebih dari satu keluarga miskin selama setahun. Kehidupan glamour para petinggi negeri ini. Sebuah ironi memang di satu sisi rakyat ini sedang berharap akan perubahan yang lebih baik namun para eksekutor (pejabat) hanya memikirkan perutnya sendiri. Padahal sudah sangat cukup Allah memberikan peringatan kepada negeri ini baik itu berupa permasalahan negara hingga bencana alam yang saat ini sedang maraknya. Bisa jadi bencana alam yang menimpa rakyat Indonesia merupakan balasan yang Allah timpakan karena perbuatan para penguasa yang zholim. Allahu'alam.

Seperti itulah jadinya jika para penguasa hanya berorientasi pada dunia. Lalu apa solusinya? Al Islam lah jawabannya. Walaupun petinggi kita sekarang ini sedang tertidur pulas, tapi saya yakin suatu saat mereka akan mati juga dan kesempatan itulah yang kita ambil untuk merubah nasib negara ini. Intinya adalah kita sebagai generasi penerus harus berbenah mulai hari ini. Semoga apa yang telah saya tulis bisa menjadi sebuah pengingat dan semangat.

Allahu'alam bishowab

Minggu, 07 November 2010

Sebentar lagi saat itu pasti datang

Merapi baru saja memuntahkan apa yang dipendamnya selama sekian tahun, menunjukkan bahwa sudah muaknya dengan keadaan alam yang dirusak manusia, ibarat memberikan balas dendam dan peringatan kepada manusia yang sudah merusak lingkungan alam di bumi.

Namun ini semua adalah salah satu dari kehendak Allah. Mendengar murobbi saya menjelaskan akan dekatnya hari yang dijanjikan makin membuat saya ingin menyadarkan orang-orang sekitar saya pada umumnya dan diri saya sendiri pada khususnya.

(bersambung)

Kamis, 04 November 2010

belum selesai

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang menciptakan manusia dan mengajarkannya dengan menggunakan pena (ilmu). Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada panutan umat manusia, Rasulullah Sholallahu'alaihiwassalam dan semoga sholawat tercurahkan kepada keluarga beserta sahabat dan semoga kita menjadi umat yang tetap istiqomah dalam menyebarkan kebenaran hingga dipertemukan kembali di jannah. Aamiin...

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan hasil alamnya. Tiap senti di Indonesia sangatlah berharga sehingga banyak penjajah yang menginginkan kekayaan alam di Indonesia. Sejak pertama kali penjajah datang ke Bumi Indonesia sudah banyak kekayaan alam kita yang dikeruk hanya untuk kepentingan penjajah semata, namun apa yang terjadi dengan rakyat Indonesia saat itu sangatlah mengenaskan. Rakyat kecil ditindas dengan pajak-pajak yang dikeluarkan oleh para penjajah, lalu penindasan fisik dengan cara mempekerjakan rakyat secara berlebihan (waktu kerja diforsir) dan upah yang tidak sesuai. Sehingga Indonesia bagaikan negara kaya namun miskin rakyatnya. Lalu, apakah setelah kemerdekaan secara otomatis rakyat yang terbebas dari penindasan penjajah menjadi kaya?

Senin, 01 November 2010

Daftar link yang bermanfaat

kisahislam.wordpress.com

eramuslim.com

ck-assalaf.blogspot.com

danangap7.multiply.com

abuhudzaifi.multiply.com

kisah.web.id

motivasi-islami.com

ainuamri.wordpress.com



(akan di update lebih lanjut)

Minggu, 31 Oktober 2010

Alhamdulillah karunia 10 jari

Tuhan telah menciptakan 10 jari ini dengan sempurna, dengan 10 jari inilah zaman dapat berubah. Ya, dengan menulis menggunakan 10 jari ini manusia dapat menguasai dunia. Dengan banyaknya ilmu yang didapat lalu dikembangkan dalam tulisan maka jadilah sebuah ilmu baru yang dapat membuat revolusi baru di dunia.


Namun, sudahkah kita maksimalkan karunia 10 jari ini? Lalu, apa yang telah kita lakukan dengan 10 jari ini?


Ada sebuah komentar yang datang, "untuk apa menulis? bukankah menulis sama seperti orang yang banyak omong dan tak ada tindakan apa-apa?"

Lalu saya kembali berpikir, berapa banyak orang yang tergerak hanya dengan membaca suatu karya tulis dan dengan membaca tersebut ia dapat menciptakan sebuah sebuah menara tinggi yang menjulang. Berapa banyak juga yang dengan membaca karya tulis orang, lalu yang membacanya dapat membuat suatu karya cipta yang menajubkan.


Kebanyakan kalian berpikir dengan membaca saja itu sudah cukup. Bagiku itu jauh masih kurang jika kita hanya membaca namun tidak menulis. Orang membaca karena ada yang menulis. Jika hanya disimpan dalam kepala saja orang bisa lupa, namun dengan menulis kita bisa mengawetkan sebuah ilmu dalam kertas dan dapat dipelajari banyak orang.


Sekarang, menulis tidak hanya bisa dilakukan di atas kertas namun melalui komputer pun tulisan dapat menjadi sebuah karya emas. Apalagi didukung dengan internet yang ada, kita bisa menyalurkan ilmu kita ke khalayak luas dengan memposting apa yang kita tulis. bahkan jauh lebih baik jika tulisan yang kita tulis bisa menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Bukankah kita mendapat kebaikan berupa pahala yang tak pernah putus?


Ayo kawan, Mari Menulis ^_^