Full Islamic Learning

Ucapkan bismillah....

Minggu, 31 Oktober 2010

Akhirnya Menulis Juga

Sebuah pertanyaan melintasi di kepalaku, "Apa yang telah kalian lakukan untuk umat ini?"

Setiap kali mendengar pertanyaan tersebut kepalaku terasa sangat amat berat, tentu saja aku mencari-cari jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. Lalu di depan cermin hati aku bertanya pada diri sendiri, "Wahai engkau jiwa yang bersemayam di dalam raga ini apa yang telah engkau lakukan? Sudahkah tindakan nyata itu terealisasi atau masih kau pendam dalam pikiran belaka?"

Memang betul untuk melakukan sebuah tindakan haruslah dipikir terlebih dahulu, namun pertanyaannya sampai berapa lama tindakan itu harus dipikirkan dan dipendam dalam otak yang lalu akhirnya membusuk dan tak terealisasi. Oleh karena itu setiap tindakan tidak hanya membutuhkan pemikiran belaka namun perlu diperhitungkan juga target waktu akan tindakan kita tersebut.

Ada sebuah cerita menarik yang berhasil kudapat dari seorang motivator. Ceritanya begini, pada suatu waktu ada sebuah pertempuran laut dimana pihak pahlawan sedang menderita penyakit pesimistis karena tidak yakin menang melawan musuh dikarenakan jumlah pasukan pahlawan yang sangat sedikit sedangkan mereka dalam peperangan mempertahankan tanah airnya. Lalu seorang pemimpin dari pasukan pahlawan membakar kapalnya lalu dengan suara lantang ia menyampaikan sebuah kalimat optimistis, "kita memang yakin akan kalah dalam pertempuran ini, namun jika kita kembali ke tanah air maka kita akan terbakar lalu mati konyol. Dengan terbakarnya kapal ini setidaknya kita punya satu kesempatan untuk hidup, RAMPAS KAPAL MUSUH DAN MENANGKAN PERTEMPURAN!!!". Lalu dengan kapal yang terbakar pasukan pahlawan dengan penuh keyakinan menyerbu kapal musuh, karena tak ada pilihan lain selain mati terbakar atau mati dalam pertempuran.

Dari kisah tersebut saya menyadari bahwasanya jika kita memiliki sebuah rencana namun tidak direalisasikan maka rencana tersebut akan mati di dalam otak lalu membusuk. Namun jika kita mempunyai target untuk merealisasikan rencana tersebut maka pohon yang tinggi pun dapat kita panjat.

Akhirnya saya menyadari sesuatu, sejak saya SMA saya berkeinginan untuk menulis atau setidaknya mengarang cerita, namun entah kenapa selalu saya pendam. Dan akhirnya saya menemukan sebuah kalimat indah yang menjadi penyejuk bagi seorang penulis "Jika para pahlawan dikenang karena keberaniannya mengusir penjajah, maka tulislah sesuatu yang bermanfaat maka engkau pun akan dikenang dan ilmu yang kau berikan akan menjadi sebuah pahala yang terus mengalir untuk dirimu"

Bukankah para ulama besar islam menulis sesuatu yang bermanfaat? Lalu dari berbagai kitabnya melahirkan cendekiawan muslim bahkan ilmuwan muslim.
Dan bukankah Alqur'an pun tersusun dari firman-firman Allah dan menjadi sebuah pedoman hidup?

"Menulislah walaupun menurutmu tulisanmu jelek, namun akhirnya akan kau sadari tak ada tulisan yang jelek" Iqbal Kharisious
"Sampaikanlah walau hanya satu ayat" Hadist Rasulullah

Ayo sahabat Mari Menulis ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar